Amaliyyah Tadrissalah merupakan salah satu mata ujian kelas akhir di Pesantren Daarul Uluum Bogor, yang yang memiliki padanan dalam Bahasa Indonesia yaitu “Praktik Mengajar.”
Sebelum melaksanakan ujian praktik ini, santri kelas akhir terlebih dahulu harus melewati tahapan pembekalan yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya, wawasan tentang proses pembelajaran, mulai dari persiapan administratif sampai ke persiapan teknik mengajar. Teknik penguasaan kelas, pemahaman dan penerapan silabus, pemilihan metode mengajar, menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), menyiapkan sarana penunjang, dan instrumen penilaian turut menjadi fokus dalam proses pembelakan. Dengan kata lain, santri yang mengikuti ujian Amaliyyah Tadris akan siap menjadi tenaga edukatif saat terjun ke masyarakat kelak atapun ke dunia Pendidikan kelak.
Pelaksanaan Ujian Amaliyyah Tadris di Kampus 2 kali ini berbeda seperti biasanya, pada saat pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, praktik mengajar dilaksanakan secara langsung dengan mengajar di kelas 7 atau 8. Namun pada tahun ini, karena situasi pandemi COVID-19 yang belum reda, maka, pelaksanaannyapun di hadapan sesama santri kelas akhir. Hal tersebut tentu saja menjadi lebih menarik karena teman-temannya yang diharapkan menjadi peserta didik selayaknya kelas 7 mengalami kesulitan pada prakteknya. Mereka bersikap sebagaimana keseharian mereka sebagai santri kelas akhir. Hal ini tentu saja menimbulkan keunikan karena pertanyaan yang diajukan kepada santri yang sedang praktik lebih banyak jadi ajang “memperbaiki kesalahan“, yang jauh dari sifat dan sikap peserta didik yang masih duduk di kelas 7. Galak tawapun muncul menjadi warna tersendiri tentunya.
Amaliyyah Tadris di Kampus 2 dilaksanakan selama enam hari berturut-turut, terdiri dari enam sampai delapan jam pelajaran setiap harinya, dengan durasi enam puluh menit pada tiap dua jam pelajaran. Praktik mengajar para santri kelas akhirpun dinilai langsung oleh para supervisor dan guru mata pelajaran terkait. Penilaian yang mencakup persiapan sebelum mengajar secara administratif, penilaian praktek saat proses mengajar berlangsung, serta penilaian saat peserta ujian menutup kegiatan pembelajaran yang menjadi tugasnya. Sesaat setelah parktik mengajar usai, para supervisorpun memberikan ulasan, evaluasi dan kelebihan tersediri masing-masing yang dimiliki oleh peserta ujian.
Harapan dilaksanakannya Amaliyyah Tadris ini tentu saja dalam membekali para santri kelas akhir dalam keterampilan mengajar yang bisa diaplikasikan saat mereka telah berakhir masa pendidikannya di pesantren.
– – – – – – – – – –
Judul Artikel: Amaliyyah Tadris
Oleh: Aas Kartini
Pewarta: Aas Kartini
– – – – – – – – – –
www.daarululuum.co.id
www.youtube.com/user/daarululuum
https://www.facebook.com/daarululuum.co.id/
https://instagram.com/pesantrendaarululuum?igshid=pdeyegelf35b