Terjaganya Salat Fardu Santri Daarul Uluum

Rukun Islam yang kedua setelah mengucapkan dua kalimat syahadat adalah salat. Salat pun merupakan tiangnya agama Islam.

Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi SAW bersabda:

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Artinya, “Inti segala perkara adalah Islam dan tiangnya yang merupakan shalat.” (HR. Tirmidzi No. 2616 dan Ibnu Majah No. 3973)

Tiang merupakan penopang bagi kokohnya sebuah bangunan. Tanpa tiang sebaik apapun tampilan sebuah bangunan, maka perlahan akan roboh.

Shalat dalam ajaran Islam, bisa dilaksanakan sendirian, juga bisa dilaksanakan secara bersama-sama atau berjamaah, hal ini tercatat di dalan hadits sebagai berikut:

وقال صلى الله عليه وسلم: صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً

Nabi saw. bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dari pada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Nasai dari sahabat Ibnu Umar r.a.

Shalat berjamaah, khususnya salat zuhur, bagi sebagian orang mungkin bukan perkara yang mudah untuk dilaksanakan setiap waktunya tiba, terutama bagi orang dewasa yang juga pekerja.

Bukan perkara sederhana juga bagi anak-anak sekolah tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat atas. Mengapa demikian? Karena ketika waktu shalat zuhur tiba, anak-anak ini masih berada di sekolah atau bahkan masih berada dalam perjalanan pulang. Mereka akan melaksanakannya di rumah secara individu. Bukan tidak mungkin pula mereka tak melaksanakannya.

Hal itu tak akan terjadi pada santri-santri di Pesantren Daarul Uluum Bogor, baik di kampus 1, Kampus 2, maupun Kampus 3.  Shalat berjamaah para santri terjaga baik dan selalu tepat waktu.

Kenapa bisa demikian? Karna di Pesantren Daarul Uluum, jadwal shalat menjadi jadwal utama dan tetap dalam setiap waktunya. Tak ada kegiatan apa pun yang bisa menghalangi santri untuk salat tepat waktu. Waktu shalat tercatat dalam jadwal kegiatan harian santri. Shalat bagi santri bukan hanya ritual semata tetapi merupakan hal wajib dilaksanakan, dan harus tetap terjaga.

Keterjagaan shalat santri ini bisa kita lihat dalam praktek kesehariannya, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh santri, baik yang bersifat formal maupun dalam bentuk ekstrakurikuler, selalu berakhir beberapa menit sebelum waktu shalat tiba. Santri akan segera menuju asrama untuk berganti pakaian bersih, bersarung dan berpeci untuk kemudian menuju masjid begitu bel tanda kegiatan berakhir tiba.

Setelah selesai salat, santri pun melanjutkan kegiatan rutin lainnya hingga waktu salat berikutnya tiba.

Jadi, masihkah ragu untuk mendaftarkan anak ke pesantren yang amat menjaga shalat para santrinya?

 

– – – – – – – – – –

Judul Artikel: Terjaganya Salat Fardu Santri Daarul Uluum

Oleh: Aas Kartini

Pewarta: Aas Kartini

– – – – – – – – – –

www.daarululuum.co.id

www.youtube.com/user/daarululuum

https://www.facebook.com/daarululuum.co.id/

https://instagram.com/pesantrendaarululuum?igshid=pdeyegelf35b

 

Amaliyyah Tadris

Amaliyyah Tadrissalah merupakan salah satu mata ujian kelas akhir di Pesantren Daarul Uluum Bogor, yang yang memiliki padanan dalam Bahasa Indonesia yaitu “Praktik Mengajar.”

 

Sebelum melaksanakan ujian praktik ini, santri kelas akhir terlebih dahulu harus melewati tahapan pembekalan yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya, wawasan tentang proses pembelajaran, mulai dari persiapan administratif sampai ke persiapan teknik mengajar. Teknik penguasaan kelas, pemahaman dan penerapan silabus, pemilihan metode mengajar, menyusun Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), menyiapkan sarana penunjang, dan instrumen penilaian turut menjadi fokus dalam proses pembelakan. Dengan kata lain, santri yang mengikuti ujian Amaliyyah Tadris akan siap menjadi tenaga edukatif saat terjun ke masyarakat kelak atapun ke dunia Pendidikan kelak.

 

Pelaksanaan Ujian Amaliyyah Tadris di Kampus 2 kali ini berbeda seperti biasanya, pada saat pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, praktik mengajar dilaksanakan secara langsung dengan mengajar di kelas 7 atau 8. Namun pada tahun ini, karena situasi pandemi COVID-19 yang belum reda, maka, pelaksanaannyapun di hadapan sesama santri kelas akhir. Hal tersebut tentu saja menjadi lebih menarik karena teman-temannya yang diharapkan menjadi peserta didik selayaknya kelas 7 mengalami kesulitan pada prakteknya. Mereka bersikap sebagaimana keseharian mereka sebagai santri kelas akhir. Hal ini tentu saja menimbulkan keunikan karena pertanyaan yang diajukan kepada santri yang sedang praktik lebih banyak jadi ajang “memperbaiki kesalahan“, yang jauh dari sifat dan sikap peserta didik yang masih duduk di kelas 7. Galak tawapun muncul menjadi warna tersendiri tentunya.  

 

Amaliyyah Tadris di Kampus 2 dilaksanakan selama enam hari berturut-turut, terdiri dari enam sampai delapan jam pelajaran setiap harinya, dengan durasi enam puluh menit pada tiap dua jam pelajaran. Praktik mengajar para santri kelas akhirpun dinilai langsung oleh para supervisor dan guru mata pelajaran terkait. Penilaian yang mencakup persiapan sebelum mengajar secara administratif, penilaian praktek saat proses mengajar berlangsung, serta penilaian saat peserta ujian menutup kegiatan pembelajaran yang menjadi tugasnya. Sesaat setelah parktik mengajar usai, para supervisorpun memberikan ulasan, evaluasi dan kelebihan tersediri masing-masing yang dimiliki oleh peserta ujian. 

 

Harapan dilaksanakannya Amaliyyah Tadris ini tentu saja dalam membekali para santri kelas akhir dalam keterampilan mengajar yang bisa diaplikasikan saat mereka telah berakhir masa pendidikannya di pesantren.

 

 

– – – – – – – – – –
Judul Artikel: Amaliyyah Tadris
Oleh: Aas Kartini
Pewarta: Aas Kartini
– – – – – – – – – –
www.daarululuum.co.id
www.youtube.com/user/daarululuum
https://www.facebook.com/daarululuum.co.id/
https://instagram.com/pesantrendaarululuum?igshid=pdeyegelf35b

Daarul Uluum Berliterasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam berbahasa, yang meliputi membaca, menulis dan berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu, yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.”

Sedangkan Literasi menurut Education Divelopment (EDC), “Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam memaksimalkan potensi dan keterampilan yang ada di dalam dirinya.” Cakupannya tidak sekedar baca tulis saja, tetapi juga meliputi kemampuan keterampilan yang dimiliki individu tersebut.

Di Pesantren Daarul Uluum Bogor, kegiatan literasi mencakup gabungan dari kedua makna tersebut di atas. Literasi yang bukan hanya keterampilan membaca, dan kemahiran menulis saja, tetapi juga aplikasi dari praktik hasil membaca dan menulis yang dapat menjadi sebuah karya.

Misalnya, literasi dari sudut membaca santri Pesantren Daarul Uluum Bogor Kampus 1, memiliki program Friday With Books. Sebuah kegiatan yang bisa dikatan sebagai program jemput bola, tanpa harus mengunjungi perpustakaan, melainkan perpustakaanlah yang akan mengunjungi para santri dengan berbagai macam koleksi buku bacaan. Program ini bertujuan agar para santri  memiliki jadwal membaca rutin khusus yang menyenangkan di ruang terbuka yang luas.

Harapannya, dengan membaca buku, wawasan keilmuan santri bertambah semakin kaya. Tak hanya terbatas dalam pelajaran kepesantrenan dan formal saja, namum juga keilmuan lain yang berada di sisi luar kegiatan pembelajaran ini yang bisa santri baca dalam buku-buku yang ada di perpustakaan.

Tak kalah penting dari membaca, cabang literasi yang lain adalah menulis. Para santri Pesantren Daarul Uluum Bogor dibiasakan untuk memiliki kemampuan menulis yang baik. Dalam ranah menulis karya fiksi misalnya, tersedia wadah bagi para santri untuk berlatih menulis di dalam kelompok kepenulisan pesantren. Sebuah karya nyata dari para santri telah tertuang di dalam sebuah buku terbitan berjudul Tunas Serat, dan sedang berproses pula penyusunannya buku Tunas Serat 2, yang di dalamnya terkumpul beberapa karya santri berupa puisi, cerita pendek dan cerpen.

Sedangkan untuk karya tulus ilmiah, santri kelas akhir diharuskan menyusun karya ilmiah, yang didasarkan atas hasil penelitian melalui sumber bacaan maupun nara sumber, yang kemudian disusun dalam sebuah karya tulis yang bisa dipertanggunbjawabkan.

Lalu, hasil dari penggabungan kedua definisi di atas, bagi Pesantren Daarul Uluum Bogor, adalah mempraktekkan pengetahuan yang dibaca di dalam buku secara langsung, bersama dan terbimbing.

Laboratorium Literasi Pesantren Daarul Uluum Bogor, melalui para ustadz dan ustadzah mudanya, melatih para santri untuk memproduksi sendiri, misalnya, hand sanitizer dengan bahan yang aman dan bersahabat untuk permukaan kulit tangan, es krim tanpa freezer, olahan keju rumahan, dan yang lainnya, yang bukan merupakan barang pakai. Dan dalam waktu dekat, laboratorium literasi akan melatih santri untuk mengekstrak herbal berupa daun-daun yang bermanfaat untuk pengobatan terapi sederhana.

 

– – – – – – – – – –
Judul Artikel: Daarul Uluum Berliterasi
Oleh: Aas Kartini
Pewarta: Aas Kartini
– – – – – – – – – –
www.daarululuum.co.id
www.youtube.com/user/daarululuum
https://www.facebook.com/daarululuum.co.id/
https://instagram.com/pesantrendaarululuum?igshid=pdeyegelf35b

Tahsinul Quran (FATAQU)


Kegiatan ruti memperbaiki bacaan Alquran bersama dengan metode Fashahat, Tawazun dan Gharibul Quran (FATAQU), setiap Jum’at selepas salat Maghrib, dibimbing oleh Ustadz Badri Sanusi.


 

Muhadatsah Minggu ini


Mudadtsah, kegiatan berlatih percakapan berbahasa Arab dan Inggris, yang biasa diadakan rutin setiap Senin sore selepas salat Ashar, dan Jum’at pagi selebas salat Subuh.


 

 

Berliterasi bersama Santri Membangun Negeri

Dalam rangka DAGRASI Season 3 tahun 2020, pengurus Himpunan santri Daarul Uluum (HISADA) menggelar kegiatan “Workshop Literasi” dengan tema “Berliterasi bersama Santri Membangun Negeri”, pada tanggal 13 Maret 2020. Dengan Pembicara inti, Geovani van Rega (Mang Geo), seorang tokoh literasi nasional, dan peraih penghargaan 2017-2019. Dan Aas Kartini, sosok penggiat literasi, penulis, dan penanggungjawan penegmbangan literasdi Pesantren Daarul Uluum Bogor.

“Ketika membaca dan menuangkan ide untuk menulis hingga berwujud buku hanya satu dari ribuan wujud nyata dari kata literasi, Daarul Uluum Kampus 1 Bantarkemang, Kota Bogor, menghadirkan pakar Literasai nasional, Geovani Van Rega, yang biasa disapa Mang Geo. Bersama beliau menelisik dalam titik bidik yang berbeda dari yang telah dipahami selama ini. Literasi dalam arti luas dan aplikasi dari literasi itu sendiri.” Aas Kartini.

 

Pelatihan Robotic DUSC


Daarul Uluum Science Club (DUSC). Komunitas para santri pencita dan peminat lebih di bidang sain.

Sesi kegiatan kali ini adalah Pelatihan Robotic.


 

GUDEP 02.340 – 02.341 Minggu Ini


Kegiatan Kepramukaan rutin Pesantren Daarul Uluum minggu ini, tanggal 12 Maret 2020.

Pramuka Ambalan;

1. Ali bin Abi Thalib GUDEP 02.340; dan

2. Fatimah Az-Zahra GUDEP 02.341.