Akhlāq (2)

Akhlāq yang buruk adalah lubang-lubang yang membunuh, penghancur-penghancur yang memusnahkan, kehinaan-kehinaan yang buruk, dan kerendahan-kerendahan yang nyata, juga kotoran-kotoran yang dijauhkan dari sisi Allah, Tuhan Pemelihara seluruh alam, yang menjerat pemiliknya ke dalam tali berbagai setan. 

Akhlāq yang buruk merupakan pintu-pintu terbuka ke neraka Allah Ta’ālā yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati, sedangkan akhlāq yang baik merupakan pintu-pintu terbuka di dalam hati menuju ke kenikmatan di surga-surga dan ke sisi Allah Pemberi Kasih.

Akhlāq yang buruk merupakan penyakit-penyakit hati dan jiwa. Itu menjadikannya dapat memusnahkan kehidupan abadi. Manakah di antara penyakit jiwa dan hati itu yang tak menghilangkan kecuali kehidupan jasad, meskipun bertambah-tambah petunjuk dokter-dokter yang diiringi penerapan aturan-aturan pengobatan bagi badan? Padahal, tidak ada apapun di balik penyakit-penyakit badan itu selain kemusnahan kehidupan yang fana.

Maka, petunjuk yang diiringi dengan penerapan aturan-aturan pengobatan penyakit-penyakit hati, hal mana di balik penyakit itu ada kemusnahan kehidupan abadi, adalah prioritas utama (untuk dipelajari dan dimengerti).

Kedokteran jenis terakhir ini wajib dipelajari oleh setiap orang yang berakal. Tidak ada satu pun hati yang akan bersih dari berbagai penyakit jika penyakit-penyakit itu berkembang, bertumpuk, dan saling memperkuat, sehingga penyakit-penyakit itu pun menang.

Seorang hamba membutuhkan ketelitian untuk memahami pengetahuan tentang penyakit-penyakit hati ini dan sebab-sebabnya, lalu menyegerakan pengobatan dan penyembuhannya.

Pengobatan penyakit-penyakit hati itulah yang dimaksud dalam firman Allah swt.: “Sungguh, telah beruntunglah siapa yang menyucikannya (jiwa itu dan mengembangkannya)”, (QS. Asy-Syams, 91:9).

Adapun penumpukan penyakit-penyakit hati, maka itulah yang dimaksud dalam firman Allah swt.: “dan sungguh, merugilah siapa yang memendamnya (yakni menyembunyikan kesucian jiwanya dengan mengikuti nafsu dan godaan setan, atau menghalangi jiwa mencapai kesempurnaan dengan membuat maksiat)”, (QS. Asy-Syams, 91:10).

Bersambung…

—–

Diterjemahkan oleh al-Ustādz Iqbal Harafa. dari kitab Ihyā ‘Uūmiddīn karya Hujjatul Islām al-Imām al-Ghazālī.

MAJLIS KUBAH LANGIT (MKL), PESANTREN DAARUL ULUUM, BOGOR

 

*Sumber tulisan: http://iqbalharafa.daarululuum.co.id/2020/03/07/akhlaq-ii/

—–

(BAGIAN KE-1) Kajian Kitab Ihyā Ulūmiddīn

PELATIHAN JIWA,
PEMURNIAN AKHLAK, DAN
PENGOBATAN PENYAKIT-PENYAKIT HATI

Dengan Nama Allah
Pemberi Kasih Yang Maha Pengasih

PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah yang telah mendistribusikan berbagai urusan dengan pengaturan-Nya, menyeimbangkan susunan ciptaan ini dan menjadikan baik tampilannya, menghiasi tampilan manusia dengan pembentukan dan penetapan kadar yang baik, mencegah manusia itu dari kelebihan dan kekurangan pada bentuk dan ukurannya, menganugerahkan pemurnian akhlak kepada usaha sungguh-sungguh (ijtihād) seorang hamba dan penyegeraannya, mendorong hamba itu ke pemurnian akhlak dengan penyampaikan berita menakutkan dan peringatan dari-Nya, memudahkan upaya hamba-hamba-Nya dalam pemurnian akhlak itu dengan taufik dan kelapangan dari-Nya, dan mengaruniakan kepada mereka kemudahan atas kesulitan dan kesempitannya.

Shalawat dan salam terlimpah kepada Muhammad, hamba Allah, juga nabi-Nya, insan yang mengasihi dan dikasihi (habīb)-Nya, insan pilihan-Nya, penyampai kabar menggembirakan dari-Nya, penyampai kabar menakutkan dari-Nya, yang senantiasa memancarkan cahaya-cahaya kenabian di antara rahasia-rahasia-Nya, dan yang yang selalu menegakkan kemuliaan hakikat kebenaran dari dasar dan permulaannya, juga kepada keluarganya, sahabatnya yang telah menyucikan wajah Islam dari kegelapan kekufuran dan pelayan-pelayannya dan membakar material batil sehingga mereka tidak tercemar olehnya, sedikit ataupun banyak.

Amma ba’du…

Maka, akhlak yang baik adalah sifat sang junjungan para rasul (yaitu Nabi Muhammad saw.) dan amal paling utama orang-orang shiddīq. Akhlak yang baik, tegasnya, adalah separuh dari agama serta buah dari pencurahan segala kemampuan diri (mujahadah) orang-orang bertakwa dan latihan (riyādhah) para penghamba.

Bersambung…


NGAJI
IHYĀ ‘ULŪMIDDĪN LIL IMĀM AL-GHAZĀLĪ

MAJLIS KUBAH LANGIT
PESANTREN DAARUL ULUUM
BOGOR

BERSAMA / OLEH AL-USTĀDZ IQBAL HARAFA, S.Ag