NERAKA
Kemudian, diperlihatkanlah kepada Nabi saw. Neraka. Di dalamnya, (terhampar) murka Allah, celaan, dan pembalasan-Nya. Jika sebuah batu dan besi dilempar ke sana, niscaya neraka melumatnya.
Di dalam Neraka, Nabi saw. melihat sekelompok orang yang sedang memakan bangkai. Beliau bertanya: “Siapakah mereka semua, wahai Jibrīl?” Jibrīl menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging-daging sesamanya.”
Nabi saw., kemudian, melihat Mālik, malaikat penjaga neraka. Ia adalah sosok pemuram (dan tak pernah tersenyum). Di wajahnya, terpancar kemurkaan.
Beliau mengawali ucapan salam kepada Mālik. Lalu, (gerbang) neraka pun ditutup.
———-
QISHSHAH AL-MI’RĀJ
Ditulis oleh al-‘Allāmah Najmuddīn al-Ghaythī, diperinci oleh Abī al-Barakāt as-Sayyid Ahmad ad-Dardīr, dan diterjemahkan oleh Iqbal Harafa.
RAJABAN
DI PESANTREN DAARUL ULUUM
BOGOR
———-